Mau Berinvestasi, Wajib Baca Ini

Mau Berinvestasi, Wajib Baca Ini : Apa Itu Investasi? Tujuannya? dan Manajemen kebijakannya?

Setiap Individu pasti memikirkan masa depan, hal yang paling umum terfikirkan di benak kita ketika membayangkan masa depan adalah biaya hari tua. Pada saat kita memasuki usia lanjut, pastinya kita sudah tidak layak untuk bekerja. Disamping hal tersebut, kita juga masih perlu biaya untuk melanjutkan hidup. Kita seharusnya sudah memiliki rencana mengenai biaya hari tua, banyak sekali tindakan yang dapat dilakukan sebagai ancang - ancang, salah satumya adalah dengan melakukan investasi.

Investasi dapat diartikan sebagai komitmen sejumlah uang atau sumber daya lain yang dilakukan masa ini (presentime) dengan tujuan memperoleh keuntungan (benefit) di masa yang akan (in future). Secara umum investasi dapat dilakukan dengan kapitalisasi uang pada berbagai sektor alternative asset, seperti emas. Tanah, properti atau asset finansial. Sebutan bagi orang yang melakukan investasi adalah investor. Investor dibagi menjadi dua kategori, yakni investor individual dan investor institutional. Seorang investor melakukan investasi tentunya memiliki tujuan untuk mendapatkan sejumlah keuntungan di kemudian hari, tujuan lain dari individu yang melakukan inveastasi adalah untuk menghindari laju inflasi di masa mendatang.

Nah, sekarang kita sudah mengetahui secara umum mengenai pengertian investasi dan tujuan seorang melakukan investasi. Sekarang anda pasti bertanya, lalu bagaimana cara untuk berinvestasi dan bagaimana memanajemen resikonya ?. Seorang investor harus memahami beberapa konsep dasar tentang investasi, yang akan menjadi acuan untuk setiap keputusan yang akan dijalankan. Hal paling mendasar yang wajib investor ketahui adalah hubungan antara return yang diharapkan dengan resiko yang akan diberikan. Semakin besar resiko suatu investasi, maka akan semakin besar pula return yang diharapkan, begitupun sebaliknya. Hubungan ini umumnya disebut dengan hubungan linier atau searah. Sehingga dapat ditarik kesimpulkan, bahwa disamping memperhatikan return yang tinggi, investor juga harus menimbang tingkat resiko yang yang akan ditanggung. Ada beberapa hal yang mendasari pengambilan keputusan investasi, yang uraiannya adalah sebagai berikut.

a. Return

Retrun merupakan tingkat keuntungan yang akan diperoleh. Return yang didapatlan seorang investor adalah restitusi dari biaya kesempatan dan juga resiko degradasi minat beli karena laju inflasi. Tuntunan retrun yang tinggi dari investor merupakan hal yang lumrah atas dana yang diinvestasikan dan resiko yang akan ditanggungnya. Dalam dunia investasi, perlu diketahui perbedaan antara retrun yang diharapkan dengan retrun yang dihasilkan. Presentase retrun yang terjadi mungkin saja berbeda dengan presentase retrun yang kita harapkan, bisa saja itu lebih tinggi atau jauh lebih rendah. Oleh karena itu, sangat wajib bagi investor untuk selalu mempertimbangkan tingkat resiko disamping memperhatikan tingkat keuntungan atau retrun.

b. Resiko

Resiko dalam dunia investasi dapat diartikan sebagai perbedaan retrun yang didapatkan dengan retrun yang dibayangkan, yang diakibatkan oleh beberapa seban dan terjadi secara tidak berjangka. Resiko juga bisa terjadi jika seorang investor kurang memantabkan strategi atau juga kesalahan saat perhitungan atau Analisa. Penitik beratan investor terhadap resiko yang akan dihadapi biasanya akan memberikan pengaruh terhadap keputusan seorang investor. Seorang yang memiliki keberanian tinggi akan merujuk pada investasi yang bernilai tinggi dengan harapan retrun yang setara. Begitupun sebaliknya, investor yang enggan menanggung rugi, akan memiliki investasi dengan nilai yang lebih rendah.

Nah, tadi adalah paparan mengani hal yang mendasari keputusan seorang investor. Seperti yang telah saya paparkan di paragraph tiga, bahwa resiko dan return memiliki hubungan linier, dimana semakin tingi resiko yang akan ditempa, maka semkain tinggi pula retrun yang bisa dihasilkan dan sebaliknya. Hubungan antara resiko dengan retrun memiliki rasio yang berbeda beda di setiap bidang investasi, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.

Hubungan antara resiko dengan retrun yang diharapkan di setiap bidang investasi
Hubungan antara resiko dengan retrun yang diharapkan di setiap bidang investasi ( Sumber : Tandelilin, 2016 )

Garis miring pada gambar diatas disebut dengan garis RF yang memaparkan mengenai tingkat risk free rate atau untung dengan bebas resiko. Gambar tersebut menunjukkan bahwa investasi pada bidang kontrak futures memiliki tingkat resiko yang tinggi dengan tingkat retrun yang sepadan. Sebaliknya, obligasi pemerintah memiliki retrun yang rendah sebanding dengan resiko yang akan ditanggung oleh investor.

Setelah faham mengenai dasar dasar pengambilan keputusan, pasti kita akan bertanya mengenai bagaiamana tahapan saat akan menggaet keputusan. Oke oke, disini akan saya jelaskan secara runtut, bagaimana sih tahapan seorang investor untuk mengambil sebuah keputusan.

1. Mendalami alasan mengapa anda melakukan investasi.

Alasan seseorang melakukan investasi pasti memiliki perbedaan. Apakah untuk berkelanjutan atau tidak. Investor juga harus memilih tingkat resiko yang akan ditanggung. Jika investor menginginkan return yang tinggi maka harus memilih investasi dengan resiko yang tinggi pula, begitupun sebaliknya.

2. Menetapkan kebijakan investasi.

Pada tahapan ini seorang investor dapat memulai dengan pertimbangan alokasi asset, pertimbangan ini berkaitan dengan alokasi dana yang akan diinvestasikan pada kelas kelas asset yang tersedia, seperti saham, obligasi, property, sekuritas, tanah , emas dll. Hal yang harus digaris bawahi oleh seorang investor adalah Batasan pemutusan kebijakan, besar dana yang akan diinvestasikan serta alokainya dan pajak yang akan ditanggung.

3. Penetapan rencana portofolio.

Strategi portofolio yang dapat dipilih investor adalah strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Perbedaan dari keduanya terletak pada penentuan portofolio. Strategi aktif menitkberatkan pada kegiatan aktif dan juga informasi yang tersedia, sementara strategi pasif hanya memperhitungkan rata rata minat pasar.

4. Penetuan asset dan pembentukan portofolio.

Setelah menentukan strategi portofolio, tahap yang harus dilakukan adalah memilih asset yang akan didaftarkan ke dalam portofolio. Agar mendapatkan kombinasi yang efisien, investor perlu mengevalasi setiap sekuritas yang ingin dimasukkan, yaitu yang mendapatkan retrun tinggi dengan presentase resiko yang rendah ataupun tingkat retrun tinggi dengan resiko yang spesifik.

5. Evaluasi kinerja portofolio.

Pada tahap ini, investor akan mengvalusi kinerja yang telah terlewati dengan membandingkan kinerja portofolio yang didapatkan dengan indeks pasar. Setelah langkah ini selesai investor akan melakukan keputusan dari tahap awal lagi, karena sebuah keputusan investasi merupakan keputusan yang kerkelanjutan dan terus menerus.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Go up